Stakeholders Impact Analysis ( Analisis Dampak Stakeholders)
‘Stakeholders’
menurut definisinya adalah kelompok atau individu yang dukungannya diperlukan
demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup organsisasi. Clarkson membagi
Stakeholders menjadi dua: Stakeholder primer dan Stakeholders sekunder. Stakeholder
primer adalah ‘pihak di mana tanpa partisipasinya yang berkelanjutan organisasi
tidak dapat bertahan’. Contohnya adalah pemegang saham, investor, pekerja,
pelanggan, dan pemasok. Menurut Clarkson, suatu perusahaan atau organisasi
dapat didefinisikan sebagai suatu sistem Stakeholder primer – yang merupakan
rangkaian kompleks hubungan antara kelompok-kelompok kepentingan yang mempunyai
hak, tujuan, harapan, dan tanggungjawab yang berbeda.
Stakeholders
sekunder didefinisikan sebagai ‘pihak yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh
perusahaan, tapi mereka tidak terlibat dalam transaksi dengan perusahaan dan
tidak begitu penting untuk kelangsungan hidup perusahaan’. Contohnya adalah
media dan berbagai kelompok kepentingan tertentu. Perusahaan tidak bergantung
pada kelompok ini untuk kelangsungan hidupnya, tapi mereka bisa mempengaruhi
kinerja perusahaan dengan mengganggu kelancaran bisnis perusahaan. (Source: https://pendidikpembebas.wordpress.com/2011/09/04/analisis-pemangku-kepentingan-stakeholders-dalam-manajemen/
)
Stakeholder adalah pihak yang akan dipengaruhi secara langsung oelh keputusan dan strategi perusahaan. Oleh sebab itu muncullah pandangan bahwa perusahaan harus memaksimalkan laba jangka pendek, fokus terhadap kegiatan perusahaan agar dapat memaksimalkan kesuksesan dan kemajuan perusahaan. Dalam mencapai tujuan untuk mencari laba secara maksimal, perusahaan juga perlu mendapatkan dukungan dari seluruh Stakeholders. Lalu pencapaian laba maksimal tersebut diubah dari tujuan jangka pendek ke tujuan jangka panjang.
Berikut analisis dampak stakeholders (Stakeholders Impact Analysis)
DAMPAK YANG DAPAT DIKUANTIFIKASI (QUANTIFIABLE IMPACTS)
Stakeholder adalah pihak yang akan dipengaruhi secara langsung oelh keputusan dan strategi perusahaan. Oleh sebab itu muncullah pandangan bahwa perusahaan harus memaksimalkan laba jangka pendek, fokus terhadap kegiatan perusahaan agar dapat memaksimalkan kesuksesan dan kemajuan perusahaan. Dalam mencapai tujuan untuk mencari laba secara maksimal, perusahaan juga perlu mendapatkan dukungan dari seluruh Stakeholders. Lalu pencapaian laba maksimal tersebut diubah dari tujuan jangka pendek ke tujuan jangka panjang.
Berikut analisis dampak stakeholders (Stakeholders Impact Analysis)
DAMPAK YANG DAPAT DIKUANTIFIKASI (QUANTIFIABLE IMPACTS)
1.
Laba
2.
Biaya
karena polusi atau kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh keputusan.
3.
Denda
atas keputusan atau tindakan yang merusak atau merugikan lingkungan.
4.
Bantuan
untuk pemberdayaan lingkungan.
DAMPAK YANG TAK DAPAT DIKUANTIFIKASI (NONQUANTIFIABLE IMPACTS)
1.
Keadilan
perlakuan terhadap stakeholders.
2.
Hak dari
stakeholders:
a.
Hak
hidup.
b.
Hak atas
kesehatan dan keselamatan.
c.
Hak atas
keadilan perlakuan.
d.
Hak atas
konsistensi keadilan perlakuan.
e.
Hak atas
perlindungan harga diri dan privasi.
f.
Hak untuk
mengutarakan pendapat.
PRINSIP KEPUTUSAN KOMPREHENSIF BERBASIS ETIKA
Keputusan
komprehensif yang beretika harus memperhatikan kebutuhan fundamental
stakeholder. Langkah-langkah pembuatan keputusan yang memperhatikan etika:
a.
Mengidentifikasi
stakeholders serta dampak keputusan terhadap stakeholders.
b.
Membuat
skala prioritas.
c.
Menentukan
keputusan dan tindakan yang memberikan dampak positif paling optimal.
PENDEKATAN KEPUTUSAN KOMPREHENSIF
PENDEKATAN KEPUTUSAN KOMPREHENSIF
Pembuatan
keputusan beretika menurut the American Accounting Assosiation:
1.
Menentukan
fakta: apa, siapa, dimana, kapan, dan bagaimana mereka akan terkena dampak dari keputusan yang akan diambil.
2.
Tentukan
problem etika atas keputusan yang akan diambil.
3.
Identifikasikan
prinsip utama, aturan, dan nilai yang diyakini.
4.
Baut alternatif
penyelesaian.
5.
Bandingkan
antara nilai yang diyakini dengan alternatif penyelesaian.
6.
Buat penilaian
atas dampak dari alternatif keputusan yang akan diambil.
7.
Buat keputusan.
FORMULA KEPUTUSAN BERBASIS ETIKA
1. Golden rule: perlakuan mereka seperti anda menginginkan mereka
memperlakukan anda.
2. Disclosure rule: jika anda
merasa nyaman dengan keputusan yang akan diambil, termasuk nyaman diketahui
siapapun, buat dan lakukan keputusan tersebut.
3. The intuition ethic: buat keputusan sesuai dengan bisikan hati
nurani anda.
4. The categorical imperative: tidak membuat keputusan yang tidak akan
mungkin bisa dijalankan oleh pihak yang terkena keputusan.
5 The profesional ethic: hanya membuat keputusan yang bisa
dipertanggungjawabkan dihadapan komite atau rekan seprofesi.
6. The utilitarian principle: membuat keputusan yang memberi manfaat
bagi sebagian besar orang (do the greatest good for the greatest number).
7. The virtual principle: membuat keputusan untuk mewujudkan
kebaikan yang diharapkan.
Terimakasih
karena telah membaca, silahkan perbaiki jika ada yang keliru. Salam Semangart
!! :)
Komentar
Posting Komentar